
Apakah Kamu Orang yang Sensitif? Ini Tipsnya!
Menjadi tidak peka tentu saja merupakan sifat yang tidak diinginkan, tetapi sebaliknya, apakah menjadi ekstra sensitif adalah sifat yang diinginkan?
Apakah kamu berekasi secara negatif ketika seseorang membuat komentar tentang kamu, entah itu tentang gaya rambut, kesalahan konyol, atau bahkan pilihan yang kamu pilih?
Jika jawabannya buram-buram mengarah "ya", kamu tak perlu khawatir. Menjadi sensitif itu baik karena merupakan bagian dari kecerdasan emosional, tetapi terlalu banyak hal baik pun juga tak baik. Inilah cara agar kamu dapat mengendalikan emosi dengan menurunkan sensitivitas berlebihan berlebihan kamu.
1. Tulis perasaanmu
Hal pertama yang harus kamu lakukan setelah sebuah episode yang sensitif adalah menuliskan perasaan kamu. Tidak masalah jika kamu tidak memiliki kemampuan menulis yang handal; selama kamu menuliskan emosimu, itu sudah cukup. Kuncinya adalah mengurai simpul perasaan yang berputar-putar di sekitarmu untuk memahami jelas apa yang membuatmu begitu terpengaruh.
2. Cari tahu apa yang membuatmu sensitif
Sekarang, bacalah tulisanmu dan tentukan inti masalahnya. Apakah kamu merasa sensitif ketika seseorang menunjukan kesalahan yang kamu buat? Mungkin kamu merasa sedikit tersinggung karena seseorang menganggapmu tak tahu apa-apa tentang suatu hal. Sekarang, setelah kamu mengetahui apa yang mengganggumu, kamu dapat memperbaikinya.
3. Batasi overthinking
Apakah kamu terlalu memikirkan situasi dan komentar, terobsesi dengan tindakan atau kata-kata sekecil apa pun? Mengapa kamu membiaran pikiranmu mengalami overdrive dan berfantasi akan hal-hal yang bahkan tidak terjadi?
Hindari memuat gunung dari sarang tikus karena kamu akan merasa sulit untuk menjadi produktif dan tenang. Ya, renungkan konsekuensi dari tindakanmu adalah bijaksana, tetapi terus-menerus menggerogotinya tidak akan berguna bagi kamu.
4. Tidak semuanya tentang kamu
Merasa dosenmu tak menyukaimu? Mereka mungkin hanya tak berinvestasi dalam kemajuanmu. Bukan berarti ini diklasifikasikan sebagai rasa tak suka atau benci. Menjadi orang yang sensitif mungkin membuatmu percaya bila perilaku setiap orang adalah reaksi mereka terhadapmu.
Secara realistis, kebanyakan orang terlalu sibuk memikirkan masalah mereka sendiri, yang berarti mereka tidak memikirkanmu sama sekali. Ingat, kamu bukanlah tokoh utama dalam kehidupan setiap orang.
5. Berpikir sebelum bertindak
Sebelum kamu mengambil kesimpulan dan bersikap defensif, ambil langkah mundur secara mental dan pikirkan sebelum kamu bereaksi. Ketika kamu berasumsi sesuatu tentang niat atau perilaku seseorang, itu semua hanya hipotesismu karena tak adanya fakta atau bukti apa pun.
Misalnya, sahabatmu tak membalas pesanmu karena sibuk menonton series favoritnya. Namun emosimu memuncak karena kamu berpikir bila ia menghabiskan waktu bersama teman-teman barunya, sehingga kamu bersikap dingin terhadapnya dan malah kehilangan persahabatan berhargamu.
Beberapa dari kita memang dilahirkan cenderung lebih sensitif daripada yang lain. Pengalamaan hidup kita atau trauma mungkin menjadi pemicu kepekaan ini karena otak kita seolah-olah ingin melindungi kita dari trauma lebih lanjut. Jadi, bereaksi berlebihan merupakan cara kita untuk melindungi diri. But, it's okay! Butuh waktu untuk mengurangi rasa sensitifmu itu.
BACA JUGA: CARA PRAKTIS UNTUK BERSIH-BERSIH DI RUMAH
dw on
duhh sensitif banget ya gw
pin on
sensitif tapi ga overthinking, mati rasa kali
hailey on
aku bangeett
Imel on
Aku sensitif sih…ini bener banget🥲
nyunyuw on
aku si sensitip
evelyn on
hmm bisa jadi..
olla on
waw pantesan ak bgni