Menghadapi 'Impostor Syndrome'

Menghadapi 'Impostor Syndrome'

Ada beberapa momen dalam hidup di mana komentar orang menggoyahkan diri kita. Apa yang dikatakan orang lain dan apa yang kita rasakan seperti tidak sejalan. Hal ini tentu bisa terjadi pada siapapun, di momen apapun, bahkan di dunia kerja sekalipun. Menunggu validasi orang lain, menganggap diri tak layak, kamu ga cape?

Nah, kenalan dulu sama istilah 'Impostor Syndrome', yuk.

Impostor Syndrome

When you feel like a fraud, remember these lessons.

Sumber foto: Tech in Asia

Dilansir dari Alodokter, impostor syndrome adalah istilah yang menggambarkan pola perilaku seseorang yang sering kali meragukan atau bahkan merasa tidak pantas meraih pencapaian dan kesuksesannya sendiri. Imposter syndrome merupakan kondisi psikologis, tetapi tidak termasuk dalam gangguan mental.

Seseorang dengan impostor syndrome merasa bila dirinya tidak semahir atau berbakat seperti yang terlihat. Ia merasa kalau pencapaian yang diraihnya disebabkan oleh kebetulan atau keberuntungan semata. Impostor sendiri diambil dari Bahasa Inggris yang berarti penipu atau penyamar.

Apakah kamu seperti ini?

BACA JUGA: TANDA-TANDA KAMU ADALAH PEOPLE PLEASER

Penyebab Impostor Syndrome

Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Cara didik orang tua
  • Lingkungan yang kompetitif
  • Sifat perfeksionis
  • Masih baru atau awam terhadap hal tersebut

Berdasarkan pengalaman, orang sering merasa sebagai seorang impostor karena mereka belum membuat ruang untuk mengizinkan mereka merasakan berbagai emosi yang dapat membentuk identitas mereka. Tanpa ini, mereka akan terus mencari validasi dari luar.

Melepaskan Impostor Syndrome

Untuk melawan perasaan ini, kamu harus nyaman dulu dalam menghadapi beberapa keyakinan yang kamu pegang. Ini bisa menjadi hal yang sulit, tetapi ini adalah beberapa teknik yang bisa dicoba:

  • Nilai kemampuanmu. Jika kamu memiliki keyakinan tentang ketidakmampuanmu, buatlah penilaian yang realistis. Tulis apa saja prestasi yang telah kamu raih dan kuasai, dan bandingkan dengan penilaian tersebut.
  • Ambil langkah kecil. Jangan berfokus untuk meraih kesempurnaan, tetapi lakukan dengan baby steps dan apresiasi dirimu untuk itu. Contohnya, dalam grup, tawarkan opinimu atau ceritakan sesuatu tentang dirimu.Be genuinely interested in learning more.
  • Berhenti membandingkan. Setiap kali kamu membandingkan diri dengan yang lain, kamu akan selalu menemukan kesalahan dan merasa tidak cukup. Daripada begitu, cobalah dengarkan apa yang orang lain katakan. Lalu ambillah pelajarannya.
  • Berhentilah melawan perasaanmu. Jangan melawan perasaanmu dan coba untuk menerimanya. Terkadang, kita baru bisa melepaskan setelah mengakui apa yang sebenarnya kita rasakan.

Intinya, kamu harus sadar dan percaya jika kamu memiliki diri sendiri. Pada akhirnya, meski mudah diabaikan, hubungan kita dengan diri kita adalah yang terpenting. You are good enough, okay?

Comments 15

Ita on

Kewren

Jaenab on

Cara gampangnya ya jujur aja sama diri sendiri

Kumar on

bukan bangga tapi gue salah satu impostor syndrome dan memang belum banyak yg mengangkat soal ini 🙃

karlina on

care about your mental health guyss

karlina on

care about your mental health guyss

dv on

wow

Frisca on

waduh, impostor buat diri sendiri

nyunyuw on

insecure is real

Gigih on

Impostor syndrome sama kaya ga pede ga sih

ria on

hmmm

Namaakusiapa on

Among us ayeaye

Enrica on

demioloh iya baru tau bgt sm ini

Immel on

Wow baru tahu soal ini

Bob on

@lola loh iya memangg Sama artinya

lola on

kayak game among us aja wowwowowk

Leave a comment