Tanda-Tanda Kamu adalah People-Pleaser
Kemarin baru aja kita membahas mengenai 'self-love' yang berarti mencintai diri sendiri. Lalu, ada juga terminologi yang agak bertentangan yang disebut dengan 'people-pleaser'. Pernah dengar gak?
People-pleaser berarti menyenangkan orang lain. Walaupun tidak ada hal yang salah dengan hal ini, isu sebenarnya ada di rasa ingin diterima dan disukai. Terkadang, mereka sampai dimanfaatkan oleh orang lain karena tujuan mereka yang sekedar ingin menjadi orang baik. Apa saja ciri-cirinya?
1. Kamu berpura-pura setuju dengan semua orang
Mendengarkan opini orang lain dengan sopan--walau kamu tidak setuju--adalah skill sosialisasi yang baik. Namun berpura-pura setuju dengan orang hanya karena kita ingin merasa disukai bisa membuatmu berperilaku yang berlawanan dengan nilai dan moralmu.
2. Kamu sering meminta maaf
Entah kamu sering menyalahkan diri sendiri, atau takut orang lain menyalahkan dirimu, sering meminta maaf bisa menjadi tanda akan masalah yang lebih besar. Kamu tidak perlu terus meminta maaf karena menjadi diri sendiri.
3. Sulit bagimu untuk menolak permintaan
Kalau kamu adalah orang yang sulit mengatakan 'tidak' untuk menyenangkan orang lain, kemungkinan besar kamu adalah people-pleaser. Sebenarnya menolak permintaan orang lain adalah hal yang tidak apa-apa. Kalau kamu terus berkata iya, akan sulit bagimu untuk memenuhi tujuanmu sendiri.
4. Merasa tidak nyaman jika seseorang marah denganmu
Hanya karena seseorang sedang marah, bukan berarti kamu melakukan kesalahan, lho. Namun jika kamu tak tahan saat ada orang yang tidak menyukaimu, mungkin bagimu untuk merubah nilai-nilaimu sendiri hanya untuk menyenangkan orang lain. Wah, bahaya banget!
5. Kamu membutuhkan pujian untuk merasa cukup
Meski pujian dan kata-kata baik bisa membuat semua orang merasa senang, seorang people-pleaser membutuhkannya sebagai validasi. Jika kepercayaan dirimu bergantung pada apa yang orang lain pikirkan tentangmu, kamu hanya akan merasa utuh saat menerima pujian. Aduh, know your worth! Kamu jauh lebih besar dari sekedar validasi orang lain.
6. Tidak mengakui saat perasaanmu terluka
Kamu tidak akan bisa membangun hubungan yang tulus dengan seseorang kalau kamu tidak berani speak up soal perasaanmu yang tersakiti. Mengabaikan jika kamu sedang marah, sedih, malu, atau kecewa membuat hubungan tersebut dangkal.
BACA JUGA: PENTINGNYA SELF-LOVE
Jadi, apakah kamu termasuk seorang people-pleaser? Menurut seorang terapis di Oregon, Erika Myers, "Dorongan untuk menyenangkan orang lain dapat merusak diri sendiri ketika kita membiarkan keinginan orang lain sebagai hal yang lebih penting daripada kebutuhan kita sendiri.” Intinya, don't be afraid to be yourself!
pin on
people pleaser ga selamnya jelek, biasaya merekaa gaenakan aja wkwk
dungan on
ihh ga banget deh sama yang people pleaser
anya on
relate):
donna on
wkkw harus punya pribadi yg kuat ya temen2